Tuesday, July 26, 2005

Mengalah untuk menang?

hmm.. berapa banyak kaum tertindas nantinya yang akan menguasai dunia akhirnya jika semua itu terjadi. Mungkin Amerika akan jadi budak2 orang irak dan jajahan lainnya.. dan mungkinkah Indonesia menjadi penguasa atas Belanda yang sekian abad meraja di negeri kita tanpa perlawanan yang seimbang.. dan akhirnya pasrah.. menunggu mencuri2 kesempatan untuk merdeka dan berdaulat. Apakah itu juga mengalah untuk menang?

Kalo wanita di jajah pria? itu mah dah basi.. sekarang kalo seorang pria di jajah wanita..? apakah dia harus mengalah untuk menang juga?
Dan nantinya ketika suatu saat yang tepat nanti si pria akan membalikkan semua keadaan? sanggupkah? bagaimana kalo memang si pria terlalu mencintai wanita dan akhirnya tunduk bertekuk lutut? apakah cinta sebuah penaklukan?

hmmm.. kasus yang terjadi pada seseorang teman cukup unik. Sekian tahun tunduk mengalah kepada sang ratu nan bertahta di hatinya.. dan sekarang mungkin jiwanya berteriak tak sanggup memenuhi semua titah sang ratu.. Ini pemberontakan kah?
atas hati yang berdaulat? hmm... revolusi cinta.

Mencoba merubah keadaan. Dengan cara radikal. membalas nyawa dengan nyawa. Membalas sakit hati dengan sakit hati pula, disiksa jiwa balas menyiksa. Amankah cara ini?
Atau kenapa tidak ditinggalkan saja? pindah ke damainya jiwa jika diri tersiksa? Tak sanggup untuk hidup di dunia baru nan sepi sendiri?

Bukankah sejarah bertahun cukup sudah untuk menjawab akan seperti apa nantinya?
atau kita harus berdamai dengan penjajah jiwa?? Hidup berdampingan dengan jiwa terkekang seperti kuda?

Hmm.. Penjajah seperti apa yang bisa kita ajak berdamai?
Mungkin kalau dulu Inggris betah untuk tinggal di tempat kita berlama2.. yah 350 tahun seperti Belanda lah misalnya.. mungkin kita sudah lebih kaya daripada singapura minimal.

Hmm.. Tapi belanda bukan Inggris. Sang RAtu bukan Bidadari.
Entah saya harus menjawab apa ketika teman saya bertanya... "aku harus bagaimana?"
Entah. Terlalu takut bermain dengan hati. Tapi yang saya tahu, hati bukan lah tanah jajahan.

2 Comments:

Blogger IaNz said...

This comment has been removed by a blog administrator.

3:53 AM  
Blogger IaNz said...

seiring waktu yang mendewasakan, kini kutahu, janganlah melihat segala sesuatu dari sisi kita sendiri.

karena penjajahan itu adalah buah dari kesalahanku sendiri dimasa lampau.

wahai ratu yang bertahta di hatiku, maafkanlah aku....

6:08 PM  

Post a Comment

<< Home